04 June 2015

Kembangkan Potensi Wisata, Kabupaten Nias Barat Study Banding ke Gianyar

Dalam rangka mendukung pengoptimalisasi rencana pembangunan dan pengembangan pariwisata, Pemkab. Nias Barat melakukan study banding ke Kabupaten Gianyar, (3/6). Rombongan yang dipimpin langsung oleh Bupati Nias Barat, A Aroziduhu Gulo, SH. MH, didampingi oleh Ketua DPRD Nias Barat, Ir. Nitemi Gulo, M.Si, Wakil Bupati Nias Barat, Hermit Hia, S.Ip diterima langsung oleh Bupati Gianyar, A.A. Gde Agung Bharata, Sekdakab Gianyar, Ida Bagus Gaga Adi Saputra di ruang kerjanya.

Bupati Nias Barat, A Aroziduhu Gulo mengatakan, dipilihnya Kabupaten Gianyar menjadi lokasi kunjungan kerja, karena dinilai memiliki potensi pariwisata yang sama dengan Kabupaten Nias Barat. Potensi destinasi pariwisata yang dimiliki Kabupaten Nias Barat, antara lain wisata pantai dan gugusan pulau yang terletak di Kecamatan Sirombu, Kecamatan Mandrehe dan Kecamatan Moro’o. Pengembangan distinasi wisata ini juga akan dibarengi dengan pengembangan faktor pendukungnya seperti industry kerajinan tangan, kerajinan lokal serta pertanian.

“Kami ingin menyeimbangkan antara wisata bahari yang kami miliki dengan juga mengembangkan wisata darat,” terang Aroziduhu Gulo.

Selain belajar tentang kepariwisataan, Kabupaten Nias Barat juga ingin belajar tentang sistem pertaninan yang dimiliki Kabupaten Gianyar dengan Subaknya, baik dari segi pembagian air hingga pola cocok tanam yang digunakan. Keberadaan dan pesan Subak di Bali sudah terkenal dengan sistem pengairan tradisionalnya. Hal ini dimaksudkan, untuk mengatasi masalah kekeringan yang sering dialami oleh para petani di Kabupaten Nias Barat.  Pembangunan pengembangan kepariwisataan, pertanian, industry kerajinan tangan serta kerajinan lokal ini nantinya diharapkan mampu meningkatkan perekonomian daerah, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Nias Barat.

Bupati Gianyar, A.A. Gde Agung Bharata menjelaskan, sector unggulan Kabupaten Gianyar yakni pertanian dalam arti luas, home industry serta pariwisata. Bidang pariwisata, Kabupaten Gianyar memiliki jumlah obyek dan daya tarik wisata sebanyak 61 buah yang tersebar di 7 kecamatan. Sedangkan untuk kawasan pariwisata, sebanyak 2 kawasan pariwisata yakni Ubud dan Lebih. Kecamatan Payangan, Tegallalang dan Tampaksiring yang terletak di bagian Utara merupakan zona pengembangan wilayah sebagai daerah konservasi air, pengembangan agrowisata serta culturue heritage. Kecamatan Ubud merupakan pusat pengembangan seni dan budaya, pusat kegiatan wisata alam serta pusat industry kerajinan rumah tangga. Kecamatan Sukawati dan Blahbatuh, pusat perdagangan seni, kegiatan wisata belanja, pertanian lahan basah serta industry kerajinan rumah tangga. (Humas Gianyar/Set)

Dalam rangka mendukung pengoptimalisasi rencana pembangunan dan pengembangan pariwisata, Pemkab. Nias Barat melakukan study banding ke Kabupaten Gianyar, (3/6). Rombongan yang dipimpin langsung oleh Bupati Nias Barat, A Aroziduhu Gulo, SH. MH, didampingi oleh Ketua DPRD Nias Barat, Ir. Nitemi Gulo, M.Si, Wakil Bupati Nias Barat, Hermit Hia, S.Ip diterima langsung oleh Bupati Gianyar, A.A. Gde Agung Bharata, Sekdakab Gianyar, Ida Bagus Gaga Adi Saputra di ruang kerjanya.

Bupati Nias Barat, A Aroziduhu Gulo mengatakan, dipilihnya Kabupaten Gianyar menjadi lokasi kunjungan kerja, karena dinilai memiliki potensi pariwisata yang sama dengan Kabupaten Nias Barat. Potensi destinasi pariwisata yang dimiliki Kabupaten Nias Barat, antara lain wisata pantai dan gugusan pulau yang terletak di Kecamatan Sirombu, Kecamatan Mandrehe dan Kecamatan Moro’o. Pengembangan distinasi wisata ini juga akan dibarengi dengan pengembangan faktor pendukungnya seperti industry kerajinan tangan, kerajinan lokal serta pertanian.

“Kami ingin menyeimbangkan antara wisata bahari yang kami miliki dengan juga mengembangkan wisata darat,” terang Aroziduhu Gulo.

Selain belajar tentang kepariwisataan, Kabupaten Nias Barat juga ingin belajar tentang sistem pertaninan yang dimiliki Kabupaten Gianyar dengan Subaknya, baik dari segi pembagian air hingga pola cocok tanam yang digunakan. Keberadaan dan pesan Subak di Bali sudah terkenal dengan sistem pengairan tradisionalnya. Hal ini dimaksudkan, untuk mengatasi masalah kekeringan yang sering dialami oleh para petani di Kabupaten Nias Barat.  Pembangunan pengembangan kepariwisataan, pertanian, industry kerajinan tangan serta kerajinan lokal ini nantinya diharapkan mampu meningkatkan perekonomian daerah, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Nias Barat.

Bupati Gianyar, A.A. Gde Agung Bharata menjelaskan, sector unggulan Kabupaten Gianyar yakni pertanian dalam arti luas, home industry serta pariwisata. Bidang pariwisata, Kabupaten Gianyar memiliki jumlah obyek dan daya tarik wisata sebanyak 61 buah yang tersebar di 7 kecamatan. Sedangkan untuk kawasan pariwisata, sebanyak 2 kawasan pariwisata yakni Ubud dan Lebih. Kecamatan Payangan, Tegallalang dan Tampaksiring yang terletak di bagian Utara merupakan zona pengembangan wilayah sebagai daerah konservasi air, pengembangan agrowisata serta culturue heritage. Kecamatan Ubud merupakan pusat pengembangan seni dan budaya, pusat kegiatan wisata alam serta pusat industry kerajinan rumah tangga. Kecamatan Sukawati dan Blahbatuh, pusat perdagangan seni, kegiatan wisata belanja, pertanian lahan basah serta industry kerajinan rumah tangga. (Humas Gianyar/Set)

Tentang


Pemerintah Kabupaten Gianyar, Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Kontak Kami


info@gianyarkab.go.id

Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .