Kelurahan Beng hampir identik dengan industri garmen di Gianyar. Sejak dulu daerah ini terkenal dengan industri kain tenun dan baju barongnya. Siapa tidak kenal dengan merk ternama seperti Cap Galuh, Cap Cili, Cap Togog, Cap Puteri Bali, Puspa Sari dan lainnya yang merupakan produk asli masyarakat Beng.
Puluhan industri kecil dan kerajinan di Kelurahan Beng menjadi andalan masyarakat sebagai tumpuan mencari nafkah. Industri tersebut bahkan sudah berdiri selama puluhan tahun dan memiliki nama hingga tingkat nasional. Hal tersebut disampaikan Lurah Beng, I Made Arianta, SSTP ketika memaparkan profil Kelurahan Beng pada penilaian perlombaan kelurahan tingkat provinsi Bali dibalai Banjar Kelod Kauh Beng, Gianyar, Rabu (23/5) lalu.
Bahkan salah satu pengerajin gramen, Pande Ketut Krisna pernah mendapat penghargaan dari pemerintah pusat sebagai pencipta dan perintis usaha baju barong. Selain garmen di kelurahan ini juga banyak terdapat industri rumah tangga terutama di bidang kuliner (kue tradisional), dan alat-alat perlengkapan upacara.
Kelurahan Beng dengan Luas wilayah 182,85 Ha berpenduduk 4.152 jiwa memiliki perkembangan pembangunan yang cukup signifikan dari tahun 2010 hingga sekarang. Hal ini dapat dilihat dari 8 indikator penilaian diantaranya menurunnya angka buta huruf 76,92%, meningkatnya angka harapan hidup menjadi 78,85%, menurutnya angka pengangguran menjadi 0.85%, serta meningkatnya jumlah sarana dan prasarana umum.
Wakil Bupati Gianyar, I Dewa Made Sutanaya meyakini dengan berbagai potensi yang dimiliki, Kelurahan Beng mampu meraih nilai terbaik dalam perlombaan kelurahan tahun ini. Hal ini dapat dilihat dari keberadaan usaha kecil yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat juga memiliki antusiasme yang tinggi dalam menyambut perhelatan Lomba Kelurahan ini.
Ketua Tim Penilai, Ir. I Putu Astawa, MMA mengatakan sesuai Permendagri Nomor 13 tahun 2007, Lomba Kelurahan dilaksanakan untuk menilai pemberdayaan masyarakat serta tingkat pembangunan kelurahan. Diselingi pantun jenaka, ketua tim mengajak masyarakat Beng memberantas kemiskinan dan kebodohan sebagai sumber permasalahan di masyarakat. “kegiatan lomba bukan semata untuk mencari juara tapi untuk melaksanakan evaluasi dan motivasi kinerja serta pembangunan kelurahan”,tutup ketua Tim. (Humas Gianyar)