29 September 2015

Karya Padudusan Agung di Pura Tirta Empul Tampaksiring

Desa Pakraman Manukaya Let gelar Karya Padudusan Agung di Pura Tirta Empul. Piodalan di Pura Tirta Empul jatuh setiap hari Purnama Kapat atau setahun sekali, dan hanya boleh dipuput pemangku pura, hal tersebut diungkapkan Bendesa Desa Pakraman Manukaya Let, I Made Mawi Arnata, di Pura Tirta Empul, Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, (28/9).

Lebih Lanjut, Made Mawi Arnata mengatakan karya yang dilaksanakan setahun sekali selalu menggunakan, seekor kerbau, kambing, penyu, babi, angsa, itik serta ayam. Sebelum dipergunakan sebagai sarana upacara, semua hewan tersebut diupacarai dengan Mepepada Wewalungan yang dilaksanakan, (28/9), atau saat Puncak Piodalan di Pura Puncak. Upacara ini bertujuan untuk menyucikan hewan agar bisa dipergunakan sebagai sarana upacara. Setiap tahun pura dengan luas 6 Ha ini memperoleh pendapatan dari hasil bagi hasil dengan Pemkab. Gianyar serta pendapatan lainnya berkisar rata-rata Rp 1Milyar. “sedangkan Pujawali setiap tahunnya menghabiskan biaya Rp 750 juta hingga Rp 800 juta,” imbuhnya.

Rangkaian upacara Padudusan Agung diawali dengan upacara Bhatara medal pada hari Saniscara Pon, Wuku Matal, (26/9), Munggah Canang, Redite Wage, Wuku Uye (27/9), Mepepada Wewalungan, Senin, Purnama Kapat, (28/9), sedangkan Puncak piodalan dilaksanakan Selasa, (29/9). “Saat Puranama Kapat dilaksanakan puncak piodalan di Pura Puncak, pura yang berada di sebelah utara Pura tirta Empul, setelah itu baru dilanjutkan dengan mepepada Wewalungan dengan mengitari Pura Tirta Empul sebanyak tiga kali,” terangnya.    

Pura Tirta Empul yang dibangun pada 962 masehi diempon sekitar 250 KK warga asal tiga banjar se-Desa Pakraman Manukaya Let. Tiga banjar tersebut yakni, Banjar Manukaya Let, Banjar Bantas dan Banjar Tatag. Saat pelaksanaan pujawali, pengempon pura selalu dibantu desa pakraman sekitar, seperti tiga desa pakraman asal Desa Pupuan, Kecamatan Tegallalang, yakni Desa Pakraman Calo, Desa Pakraman Timbul dan Desa Pakraman Tegal Payang. Sedangkan dua desa pakraman berasal dari Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, yakni Desa Pakraman Panempahan dan Desa Pakraman Malet. Setiap tahun pujawali selalu dipadati umat,”Saat pelaksanaan Mepepada Wewalungan, selalu diiringi puluhan penari rejang dewa, baris gede, sekaa gong serta ribuan warga lainnya,” terangnya.

Upacar Mepepada Wewalungan dimuali sejak pukul 08:00Wita hingga 14:00wita. Sejak pagi warga sudah mulai memadati areal Pura Tirta Empul. Ribuan umat berdatangan untuk mengikuti prosesi upacara Puncak Piodalan di Pura Puncak, pura tersebut merupakan salah satu bagian utama dari Pura Tirta Empul. Sebelum melaksanakan Puncak Pujawali di Pura Tirta Empul, sehari sebelumnya harus melaksanakan Pujawali di Pura Puncak.   Selanjutnya ribuan warga mengiringi upacara Mepepada Wewalungan. Sedangkan Puncak Pujawali di Pura Tirta Empul dilaksanakan, Selasa, (29/9), dan Ida Bhatara Mesineb, Selasa, (6/10) mendatang. 

Bupati Gianyar, A.A. Gde Agung Bharata yang diwakili Kabag Kesra Setda Kabupaten Gianyar, Ida Bagus Sumaba mengapresiasi pelaksanaan upacara Padudusan di Pura Tirta Empul. Pemkab. Gianyar selalu mendukung berbagai kegiatan yang bertujuan baik, apalagi yadnya yang didasari tulus iklhas. Pemkab. Gianyar akan selalu membantu sesuai aturan yang tersedia. Semoga semua yadnya yang dihaturkan warga bisa bermamfaat positif bagi Gianyar serta Indonesia. Pemkab. Gianyar yakin warga pengempon bisa melaksanakan upacara tanpa membebani warga. Sehingga pelaksanaan pujawali bisa berjalan dengan baik. (Humas Gianyar/Suar)

Tentang


Pemerintah Kabupaten Gianyar, Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Kontak Kami


info@gianyarkab.go.id

Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .