08 December 2017

Kadin Gianyar Gelar Diskusi Bahas Fenomena Naker Bali Banyak Libur

Sejak dulu ada stigma negatif yang cukup melekat pada tenaga kerja Bali, yaitu mereka banyak izin alias libur. Bali atau banyak libur ini dilekatkan karena begitu banyak kegiatan adat yang mengharuskan mereka izin dalam bekerja. Bahkan baru-baru ini, ada investor yang terang-terangan membuka lowongan kerja dengan mencari tenaga kerja non Hindu. Hal inilah yang mengusik Kadin Gianyar, untuk menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang bertemakan ”Bali Banyak Libur”, di Ruang Sidang Utama Kantor Bupati Gianyar, (8/11).

Ketua Kadin Gianyar, Ir. I Wayan Gede Arsania menegaskan stigma yang melekat pada tenaga kerja Bali khususnya yang beragama Hindu bahwa mereka sering libur, sudah terdengan sejak dulu. Namun, dengan adanya lowongan di koran yang mencari tenaga kerja non Hindu itu membuat Kadin merasa terusik. Jika hal ini dibiarkan, bisa jadi tenaga kerja lokal terpinggirkan dirumah sendiri. Padahal jika dilihat dari mutu SDM tenaga kerja Bali tidak kalah dengan naker lainnya.

“Jika hal ini terus dibiarkan maka anggapan naker asal Bali malas, sering libur akan terus berkembang dan berdampak makin beratnya mencari lapangan kerja,” tegas Gede Arsania.

 Dunia Pariwisata di Bali kata Gede Arsania justru tidak bisa dilepaskan dari adat dan budaya lokal. Kearifan lokal inilah yang menjadi daya tarik wisata datang berkunjung. Masih banyak daerah lain yang pesona alamnya lebih indah dari Bali, tapi kenapa Bali jauh lebih terkenal. Hal ini karena pesona adat dan budayanya tambah Arsania.

Untuk mencoba memediasi dan agar tidak berkembang, dalam diskusi ini Kadin mencoba mengandeng pihak-pihak terkait seperti Majelis Agung Desa Pakraman (MADP), Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP), asosiasi pengusaha yang tergabung dalam Kadin, BPJS Tenaga kerja dan lain-lainnya. Tujuannya menurut Gede Arsania, agar didapat solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.

Namun Gede Arsana yang juga seorang pengusaha ini juga menyadari, para investor juga tidak mau rugi dalam berbisnis. Untuk itu ia berharap naker Bali juga profesionalisme dalam bekerja. Jangan sampai tugas adat dijadikan kedok untuk libur bekerja.

Sementara itu sambutan Bupati Gianyar yang dibacakan oleh Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Setda Kab. Gianyar I Wayan Suardana berharap diskusi ini dapat memberikan titik temu. Sebagaimana diketahui bahwa sektor pariwisata merupakan penggerak roda perekonomian di Bali. Terkait dengan masalah naker, Wayan Suardana juga menyadari pelaksanaan adat di Bali yang dilaksanakan oleh masyarakat khusunya para naker disatu sisi dihadapkan pada tuntutan profesionalisme dan produktifitas. Dan disisi lain juga dilihat dari para pengusaha yang tidak ingin rugi karena terganggu jalannya roda perusahaan akibat karyawannya banyak yang libur.

Ia berharap, diskusi yang dipandu oleh Prof. I Wayan P. Windia SH, dapat memberikan jalan tengah yang manis antara kepentingan keduanya. Apalagi diskusi ini juga dihadiri oleh tokoh agama dari MADP dan MMDP Kabupaten Gianyar. (HumasGianyar)

Tentang


Pemerintah Kabupaten Gianyar, Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Kontak Kami


info@gianyarkab.go.id

Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .