[caption id="attachment_5459" align="alignleft" width="300"] Bupati Agung Bharata ketika membuka seminat ogoh - ogoh di Balai Budaya (24/4)[/caption]
Pemkab. Gianyar menggelar seminar sehari dengan tema “Eksistensi Ogoh-ogoh Dalam Perspektif Tri Hita Karana di balai Budaya Gianyar (24/4). Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Agung Bharata yang didampingi Plt. Sekda Kabupaten Gianyar membuka Seminar tersebut.
Ketua Panitia Seminar, Kepala Bappeda Kabupaten Gianyar, I Ketut Astawa Sutasa mengatakan seminar diikuti 400 peserta terdiri dari Muspida Gianyar, Pimpinan SKPD, PHDI, MUDP, MMDP, MADP, Perwakilan dari Kepolisian Resort Gianyar,Kodim 1616 gianyar dan Listibiya Kabupaten Gianyar, Bendesa Pakraman se-Kabupaten Gianyar, perwakilan STT dan Karang Taruna tiap Kecamatan serta OSIS Tingkat SMA/SMk se-kabupaten Gianyar. Bertujuan mengkaji Eksistensi Ogoh-Ogoh dalam perspektif implementasi konsep Tri Hita Karana serta fenomena kegairahan kreatifitas seni dan proses penciptaan tradisi baru guna menjadi bahan masukan dalam perkembangan dan penatalaksanaan pengembangan seni dan tradisi berbasis Agama untuk pembangunan Bali khususnya Gianyar.
Lebih lanjut, Ketut Astawa menjelaskan Tampil sebagai narasumber Ida Pedanda Wayahan Bun Gria Sanur Pejeng dengan materi Eksistensi Ogoh-Ogoh dalam perspektif Parhyangan”, Prof. Dr. I Wayan P. Windia, SH,M.Si dengan materi Eksistensi Ogoh-Ogoh dalam perspektif Pawongan”, Prof. Dr. I Wayan Dibia, SST,MA dengan materi “Eksistensi Ogoh-Ogoh dalam Perspektif Palemahan / Estetika” dan Prof. Dr. Weda Kusuma, MS dengan materi “Agama, Seni dan Budaya dalam Perspektif Bali”. Dengan moderator Ir. I Ketut witarka Yudiata, MT .
Untuk mengkaji Eksistensi Ogoh-Ogoh dalam perspektif implementasi konsep Tri Hita Karana, mengkaji fenomena kegairahan kreatifitas seni dan proses penciptaan tradisi baru.
Bupati Agung Bharata mengatakan perlu solusi atas perbedaan pendapat dan pandangan tentang pelaksanaan pengerupukan terutama pada pengarakan ogoh-ogoh yang bersifat controversial di masyarakat Bali khususnya Kabupaten Gianyar sebagai antisipasi atas ekses dan konflik yang mungkin timbul berkaitan dengan pelaksanaan ogoh-ogoh.
Bupati Agung Bharata berharap melalui Seminar Ogoh-Ogoh dapat menjawab kontroversi yang muncul dari pelaksanaan Ogoh-Ogoh seperti; apakah Ogoh-Ogoh perlu di Pasupati, apakah perlu berbentuk raksasa, apakah setelah di arak harus dibakar dan sebagainya. (Humas Gianyar)