Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMP di Kabupaten Gianyar, kembali carut marut. Hal ini akibat masih ada sekolah kekurangan soal dan lembar jawaban. Dampaknya dibeberapa sekolah jadwal UN mundur hingga 30 menit. UN pelajaran Bahasa Indoensia yang sedianya dilaksanakan pukul 07.30 wita mundur menjadi pukul 08.00 wita. Hal ini terungkap saat plt. Sekda Kab. Gianyar, Ida Bagus Gaga Adisaputra, didampingi Kadisdikpora meninjau UN di SMPN 2 Gianyar (22/4).
Ditemui selepas meninjau UN, I.B. Gaga berharap, keterlambatan UN hari kedua tidak terjadi lagi. Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi keterlambatan lagi, I.B. Gaga meminta Kadisdikpora, Ngurah Wijana untuk berkoordinasi dengan propinsi agar soal dan lembar jabawan UN hari kedua bisa diphotocopy hari sebelumnya. Untuk mencegah kebocoran, dari proses pengambilan di Polres, Photocopy hingga dikembalikan lagi diawasi bersama-sama oleh pihak terkait, sehingga tidak ada celah atau peluang bocor.
“Kasian kalau UN, harus diundur lagi, akan berdampak kepada fisiologis peserta. Kita kan sudah mengetahui sekolah mana saja kekurangan soal, kenapa tidak diantisipasi”, ungkap I.B. Gaga.
Pendapat yang sama disampaikan Kepala SMP N 2 Gianyar, Dewa Putu Oka, “Keterlambatan Pelaksanaan UN sangat mengganggu fisiologis siswa kami, dan kelancaran UN disekolah kami. Apalagi sesuai informasi yang kami terima, tiap hari kami harus menunggu photocopy soal dan lembar jawaban, karena jatah untuk sekolah kami selalu kurang” ujarnya.
Menanggapi hal ini, Kadisdikpora Gianyar, Ngurah Wijana, dihadapan Plt Sekda menyampaikan akan segera melakukan koordinasi dengan pihak propinsi. Ngurah Wijana berharap, saran seperti yang disampaikan sekda bisa dilaksanakan, karena sangat efektif untuk mengatasi UN tidak mundur lagi. Terlebih disaat bersamaan ada perwakilan dari Dirjen Pendidikan dan Kebudayaan RI yang sedang melakukan pemantauan di Kabupaten Gianyar.
Ngurah Wijana, menyampaikan total peserta UN tingkat SMP-MTS, SLB di Kabupaten Gianyar, sebanyak 6.942 terbagi atas delapan rayon, dengan rincian, Pria, 3.688, Perempuan, 3.254. Sementara kekurangan naskah UN 2013, untuk amplop besar isi dua puluh satu, total 90 amplop, amplop kecil isi lima sebanyak 4 amplop, amplop kecil isi tujuh sebanyak 1 amplop, amplop isi sepuluh sebanyak 2 amplop, amplop isi dua belas sebanyak 4 amplop dan amplop kecil isi empat belas sebanyak 1 amplop.
Ngurah Wijana mencontohkan, seperti di SMP 2 Gianyar, dari 331 peserta UN, sekolah kekurangan, amplop besar mata pelajaran Bahasa Indonesia, 6 amplop, 1 amplop kecil isi lima. Mata pelajaran Bahasa Inggris, kekurangan 6 amplo besar dan 1 amplop kecil isi 5, IPA kekurangan 7 amplop besar dan amplop kecil isi 5, dan mata pelajaran Matematika kekurangan 5 amplop besar, dan amplop kecil 1 buah. Sementara untuk mata pelajaran Bahasa Inggris paling banyak kekurangannya, di SMP N 3 Tegalalang kekurangan 10 amplop besar, SMP N Kerta Budaya Mas kekurangan 7 amplop besar dan SMPN 2 Ubud kekurangan 12 amplop besar.
Ngurah Wijana setelah berkoordinasi dengan Provinsi melalui Kasi Data Disdikpora Propinsi Bali, I Nyoman Suparta, S.Sos, akhirnya diizinkan untuk memphotokopy soal UN sehari sebelumnya, namun tetap menjaga keamanan dengan melibatkan pihak kepolisian. Ngurah Wijana juga menjelaskan terkait dengan tempat photokopy, Disdikpora Provinsi menyarankan dilakukan di tempat terdekat dan pengawasan agar tidak sampai terjadi kebocoran soal. (Humas Gianyar)