Di usianya yang menginjak 77 tahun, seniman asal Gianyar I Made Suwana berhasil meraih Dharma Kusuma sebagai penghargaan Seni tertinggi dari Pemerintah Provinsi Bali pada gelaran PKB XXXIV. Penghargaan di serahkan langsung Gubernur Bali, Made Mangku Pastika di Komplek Ksirarnawa Art Centre, Denpasar (19/6).
Seniman asal Br. Kedewatan, Ubud tersebut merupakan salah satu seniman diantara 8 seniman dari seluruh Kabupaten/ Kota se-Bali yang turut menerima Dharma Kusuma. Suwana diberi penghargaan atas dedikasinya selama puluhan tahun dalam dunia tari dan pertunjukan di Kabupaten Gianyar.
Bagi penghobi drama gong tahun 80-an sudah tentu tidak asing dengan dengan Grup Drama Gong Dewan Kesenian Denpasar (DKD). Suwana yang terkenal dengan nama “Lemuh” selalu diingat penonton dengan lagunya “kabi-kabi di Kaba-Kaba”, ungkap Gede Suwarbawa anak sulung pasangan I Made Suwena dan Ni Made Sumita. Lebih lanjut, Suwarbawa mengatakan ayahnya telah beberapa kali mewakili Bali dalam even seni internasional diantaranya sebagai Duta Seni di Jepang pada tahun 1964 dan tahun 1982 mengelilingi Eropa membawakan tarian Gambuh.
Namun sayang, kegiatan berkesenian kakek 10 cucu tersebut mulai terhenti sejak mengalami kecelakaan tahun 2008 lalu hingga menyebabkan gangguan saraf di badan. Meskipun harus menggunakan kursi roda dan susah bicara, namun semangat berkesenian masih hidup dalam dirinya, tutup Gede Suwarbawa.
Bupati Gianyar, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati yang turut hadir dalam penyerahan Dharma Kusuma mengatakan perkembangan seni di Bali tidak bias dilepaskan dari peran seniman terdahulu yang telah mengabdikan dirinya selama puluhan tahun dalam memajukan seni. Cok Ace mengharapkan dengan pengharagaan ini dapat memacu para seniman dalam mengembangkan potensi seni dan berkesenian di Kabupaten Gianyar. (Humas Gianyar)