19 August 2014

HUT RI Ke 69 di Tegallalang

Upacara Kemerdekaan RI ke-69 di Kecamatan Tegallalang berjalan dengan kidmat namun semarak, kemeriahan tersebut dirayakan disetiap desa bahkan banjar.  Sebelum upacara penurunan bendera yang dilaskanakan pukul 17:00Wita, dua jam sebelumnya sekitar pukul 14:00Wita Lapangan Umum Tegallalang, Gianyar (17/8) sudah dipadati warga. Hal tersebut diungkapkan Camat Tegallalang, I Nyoman Darmawan di sela-sela pelaksanaan upacara penurunan bendera.

Sejak pukul 14 :00 Wita warga Tegallalang  sudah mulai memadati lapangan. Warga yang datang bukan hanya sebagai peserta upacara, namun juga masyarakat umum dan anak-anak. Rasa patriotisme warga sangat tinggi, dibuktikan dengan banyaknya warga yang terlibat dalam berbagai rangkaian perlombaan yang diselenggarakan.  Sebelum upacara penurunan bendera digelar, terlebih dahulu warga dihibur dengan berbagai atraksi seperti,  lomba panjat pinang anak dan dewasa yang memperebutkan seekor babi, hiburan dangdut, Baca Puisi, Mesatua Bali dan sebagainya. Namun tidak kalah menarik penampilan Sanggar Suara Guna Kanti yang membawakan tarian kolosal yang berjudul Nangluk Merana. Dimana tarian yang dipimpin I Gde Tilem mengisahkan seekor babi hutan yang merusak lingkungan terutama tanaman petani di sawah, akhirnya babi tersebut tersebut bisa dibinasakan Dewa Wisnu. Dalam cerita tersebut terkandung makna lingkungan dan keberadaan lahan pertanian perlu dijaga kelestariannya. Karena budaya pertanian merupakan mata pencaharian yang simetris dengan agama Hindu. “ Kami sangat bangga terhadap semangat masyarakat Tegallalang, kedepan kami akan fasilitasi agar kemeriahan 17 Agustus bukan sekedar ceremonial saja, melainkan memang dari hati yang terdalam menghormti jasa para pahlawan,” terang Darmawan

Senada yang diungkpkan Perbekel Tegallalang, Dewa Gde Rai Sutrisna  warga sangat antusias melaksanakan berbagai kegiatan HUT RI ke-69, terbukti diberbagai banjar dan desa semarak dengan berbagai kegiatan. Ini merupakan bukti semnagat warga dalam melaksanakan berbagai kegiatan dalam mejaga keutuhan NKRI. Disamping keinginan warga yang ingin Indonesia tetap satu dan tidak terpecah pecah, “Barangkali ini juga opini media karena ini merupakan upacara terakhir di masa kepemimpinan Presiden Sosilo Bambang Yudoyono dan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II,” imbuhnya. (Humas Gianyar/suar)

Tentang


Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Portal Layanan


Kontak Kami


Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .