Tampil memukau, gong kebyar anak-anak Kumara Asti tampil di Ardha Candra Art Centre Denpasar Rabu malam (16/6). Gong Kebyar yang menampilkan kontingen Gianyar berhadapan dengan Sekaa Gong Anak-anak Sad Guna Kumara dari Kontingen Denpasar, berhasil menarik animo masyarakat hingga memadati stage Ardha Candra di ajang PKB ke-XXXII ini. Dihadapan ribuan penonton Sekaa Gong Kumara Asti menyuguhkan berbagai Tabuh Kreasi beserta tari-tarian hasil ciptaan para seniman Bali. Sebagai penampilan perdana disajikan Tabuh Kreasi Pepanggulan dengan judul “Bebed” yang dalam Bahasa Bali berarti sebuah ikatan. Sehingga dalam tabuh pepanggulan ini terkandung nilai-nilai kebersamaan, persahabatan, dan gotong-royong yang oleh Penata Tabuh, Mangku Arsana, diekspresikan secara harmonis-estetis menggambarkan suasana sagilik saguluk sabhayantaka.
Tari Pendet yang mempesona bukan hanya disukai di Negeri Jiran Malaysia, namun telah menginspirasi seluruh dunia juga berhasil ditampilkan secara apik oleh sekaa gong anak-anak kontingen Gianyar ini, dibawah asuhan penata tari dan tabuh Kadek Sudarmanti serta I Wayan Budiana. Tari kreasi lainnya yang tidak kalah menarik decak kagum penonton adalah Tari Kreasi “Kelinci” yang menceritakan tingkah polah binatang Kelinci yang lucu, jinak, dan lincah menyadarkan kita untuk selalu menjaga harmoni sesama makhluk hidup.
Pagelaran Gong Kebyar yang diikuti oleh ± 70 orang peserta anak-anak perwakilan Gianyar ini telah mempersiapkan diri sejak Februari, terang Ketua Panitia Sekaa Gong Anak-anak Kabupaten Gianyar, I Made Arjana. Namun waktu empat bulan tersebut tidak dapat dilaksakan secara penuh untuk berlatih karena perayaan sejumlah Hari Raya Besar Umat Hindu termasuk Hari Raya Galungan dan Kuningan yang lalu, sehingga beberapa Tabuh dan Tarian hanya dilatih dalam waktu yang singkat. Meski demikian pihaknya yakin akan kemampuan yang dimiliki anak-anak yang tergabung dalam Sanggar Kumara Asti Desa Pakraman Bangunliman, Buruan Blahbatuh ini, tambah Arjana.
Sebagai penampilan penutup, Sanggar Kumara Asti mempersembahkan Dolanan “Babuang Buntut”, yaitu menceritakan binatang “Babuang” yang memiliki sifat suka berkelahi dengan sesamanya. Penata Dolanan, I Made Sidia,SSP,M.Sn dan I Gusti Ngurah Dharma Antara, ingin menyampaikan pesan dan mengetuk hati nurani penonton terutama insan muda untuk membuang jauh-jauh prilaku “Babuang” dan sebaliknya meningkatkan rasa kasih dan persahabatan.(humas gianyar)