21 September 2015

Gianyar Layang-Layang Festival 2015

Ratusan layangan tradisional berbagai ukuran menghiasi  langit Pantai Masceti, Desa Medahan Blahbatuh, Gianyar dalam “Gianyar Layang-Layang Festival 2015 yang diselenggarakan  19 – 20 September  2015.  Pembukaan festival layang-layang  ditandai dengan penarikan layangan oleh Asisten I Pemkab. Gianyar, Cok. Rai Widiarsa P, (19/9).

Tampak kerumunan masyarakat mulai dari anak-anak sampai orang dewasa memadati pantai tersebut untuk menonton lomba layang-layang  ke-3 yang dilaksanakan oleh Belega Layang-Layang Club (BALAC) bekerja sama dengan Dinas  Pariwisata Kabupaten Gianyar,  unsur desa dan pihak swasta. Turut hadir menyaksikan lomba Kepala PP dan KB Ida Ayu Putu Sri Ambari, Kadis Pariwisata A.A. Ari Brahmanta dan wakil ketua DPRD I Ketut Jata, serta instansi terkait lainnya.

Tak jauh berbeda dengan lomba layang-layang yang dilaksanakan tahun-tahun sebelumnya. Para peserta lomba terlihat begitu bersemangat menggiring, hingga memainkan layangan mereka masing-masing. Iringan gambelan baleganjur  terdengar semakin menambah semangat para peserta.

Terlihat bebean memiliki ukuran paling besar, janggan terlihat menarik dengan hiasan ekornya yang bisa mencapai ratusan meter, sedangkan pecukan yang paling mudah diterbangkan karena bentuknya stabil. Warna-warna yang terdapat pada layang-layang ini rata-rata  merah, putih dan hitam.

Warna-warni layangan ini juga mampu menarik wisatawan. Tidak sedikit wisatawan yang menyaksikan lomba layang-layangan ini sambil menikmati deburan ombak Pantai Masceti.

Ketua Panitia Lomba Layang-layang, Komang Elen Juniadi mengatakan, peserta lomba layang-layang tahun  ini diikuti 735 peserta dari berbagai wilayah di Bali. Layang-layang yang dilombakan dibagi 3 katagori yakni katagori A meliputi bentuk bebean (ikan) dan pecukan (daun) dengan ukuran lebar 2,5 cm.  Katagori B meliputi bebean, pecukan, janggan (burung) dan layangan kreasi dengan ukuran lebar maksimal 400 cm. Sementara untuk katagori C melibatkan siswa SD dan SMP membuat sekaligus menaikkan layangan kreasi bebas sebagai bentuk dukungan Gianyar sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA).

Kriteria penilaian meliputi kerapian, elog, guangan dan keharmonisan. Hal menarik, penilaian tidak hanya dilakukan pada saat layangan dinaikkan dan diturunkan, tetapi juga dinilai oleh tim juri pengintai yang berada di jalan raya, tempar parkir layangan, dimana diharapkan peserta bersama-sama menjaga ketertiban di jalan raya pada saat menuju dan pulang dari tempat lomba.

“Lomba layang-layang ini bertujuan sebagai ajang kumpul para pencita dan penghobi layang-layang juga sebagai ajang untuk menumbuhkan kreasi masyarakat dalam mengekpresikan seni lewat layangan,” ujar Elen Juniadi.

Sementara Cok. Rai Widiarsa mengungkapkan, lomba layang-layang diharapkan rutin dilaksanakan setiap tahun sebagai upaya pelestarian budaya daerah. Selain itu tentu menjadi ajang bagi generasi muda untuk menuangkan kreativitasnya dalam seni layangan. Tak kalah penting, festival layang-layang menjadi daya tarik wisatawan sehingga makin mempertegas Gianyar sebagai daerah seni dan tujuan kunjungan wisatawan. (Humas Gianyar/WW)

Tentang


Pemerintah Kabupaten Gianyar, Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Kontak Kami


info@gianyarkab.go.id

Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .