16 April 2016

Gelar Sarasehan, Gianyar Tingkatkan Citra Buah dan Bunga Lokal

Pemkab. Gianyar bertekad untuk memfungsikan ilmu pengetahuan dalam sinergi kebudayaan, lingkungan, ekonomi dan SDM dalam membangkitkan buah dan bunga lokal di Kabupaten Gianyar. Hal tersebut terungkap dalam pelaksanaan sarasehan yang bertemakan Membangkitkan Citra Buah dan Bunga Kabupaten Gianyar, (14/4), bertempat di Balai Budaya Gianyar.

Ketua Panitia HUT Kota Gianyar ke 245, Cokorda Gde Rai Widiarsa P, mengatakan tema dalam peringatan hari jadi Kabupaten Gianyar ke 245 adalah Inspirasi Bunga dan Bah Nusantara. Ini dikarenakan bunga dan buah dinilai memiliki nilai spiritual atau yadnya dalam kehidupan masyarakat. Selain itu, imbuh Cok Rai, kualitas dari buah dan bunga lokal tidak kalah dari pada buah impor.

“Bukan berarti kita tidak setuju dengan impor, tapi buah dan bunga lokal memiliki nilai estetika serta bernilai ekonomi tinggi, ” pungkasnya.

Sarasehan yang diikuti ratusan peserta menghadirkan dua narasumber, Prof. Dr. Ir. I Wayan Supartha, MS membawakan materi membangkitkan citra buah dan bunga Kabupaten Gianyar, serta Bagus Sudibya membawakan topik simbiosis mutualisme pariwisata dan pertanian. Pelaksanaan sarasehan ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat ditengah dinamika masyarakat Gianyar sebagai masyarakat terbuka secara lokal, nasional dan global juga telah tumbuh peluang ekonomi, berbasis teknologi dan budaya. Sehingga bisa menekan alih fungsi lahan dan menggeliatkan kembali pertanian.

Prof. Dr. Ir. I Wayan Supartha, MS yang merupakan dosen Fakultas Pertanian UNUD memaparkan Buah dan Bunga di Kabupaten Gianyar adalah seluruh jenis buah dan bunga yang dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal di seluruh wilayah Kabupaten Gianyar baik tumbuhan asli maupun dari daerah atau negara lain. Perlu adanya dukungan untuk mengkampanyekan buah dan bunga Kabupaten Gianyar sebagai bagian dari buah dan bunga nusantara, agar masyarakat setempat khususnya dan Indonesia umumnya sadar dan lebih memilih mengkonsumsi buah dan bunga yang diproduksi dari alam negeri sendiri.

“Alangkah baiknya Pemerintah memberi dorongan ke semua kecamatan dan atau desa menjadi produsen buah dan bunga ekspor sesuai dengan potensi wilayahnya, ” ucap Prof. Supartha.

Sementara itu, Bupati Gianyar, A.A Gde Agung Bharata dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Gianyar, I Ketut Astawa Suyasa mengatakan, Kabupaten Gianyar sebagai daerah agraris yang berbasis budaya, dapat memberi ruang terhadap pertumbuhan dan perkembangan hasil buah dan bunga lokal.

“Buah dan bunga lokal sangat diperlukan untuk mendukung upaya melestarikan seni budaya Bali yang menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan mancanegara berkunjung ke Bali khususnya ke Gianyar, ” jelas Astawa Suyasa.

Dalam kesempatan tanya jawab, salah seorang peserta, Made Warti yang berprofesi sebagai Petani dan Anggota IWAPI menanyakan hal mengenai terdapatnya alih fungsi pertanian yang banyak, serta perlu adanya pendampingan kepada petani.

Prof. Supartha dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa, Kabupaten Gianyar mempunyai 20 komoditas buah-buahan dan 12 komoditas tanaman hias, jenis komoditas buah-buahan yang dominan adalah jeruk slem (kintamani, jerk madu taro, Valencia, selayar dan brastagi). Sedangkan jenis bunga yang dominan adalah anggrek, heliconia dan athurium.

“Untuk membangkitkan citra komoditas buah-buahan dan bunga Kabupaten Gianyar dapat dilakukan melalui rekayasa teknologi, sisialisasi dan kebijakan, ” tegas Prof. Supartha (Humas Gianyar/Oscar)

Tentang


Pemerintah Kabupaten Gianyar, Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Kontak Kami


info@gianyarkab.go.id

Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .