Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Cabang Gianyar, serangkain peringatan Hut Kota Gianyar ke-239 akan menggelar lomba mesatua Bali. Terkait dengan lomba mesatua yang akan melibatkan peserta para tuna netra, kecuali tuli bisu se-Kabupaten Gianyar, pihak panitia menggelar bazzar pijat dengan harga Rp.50.000,- perlembarnya.Bazzar sebagai terobosan baru dari Pertuni Gianyar akan digelar di 6 panti pijat se-Kabupaten Gianyar.”Sebagai bentuk partisipasi dan eksistensi pertuni, kami menggelar kegiatan lomba mesatua untuk memeriahkan peringatan hari jadi kota Ginayar ke-239”, ungkap Ketua Panitia Penyelanggara, I Ketut Parta.
I Ketut Parta seorang tuna netra dan guru SDLB Gianyar ini menambahkan untuk menunjang kegiatan lomba pihaknya menglar kegiatan bazzar pijat. Dari dana yang terhimpun ini akan digunakan untuk menunjang kegiatan lomba. ”Sebagai kelompok tuna netra kami tidak ingin mendapat dana dengan cara minta-minta” tegas Ketua Pertuni Gianyar A.A Raka Putra saat ditemui selepas menghadap Bupati Gianyar. Selain itu melalui lomba mesatua diharapkan dapat menjadi sarana dalam ikut serta melestarikan budaya Bali dan menunjukkan eksisitensi Pertuni Gianyar.
Bupati Ginayar, Tjokorda Oka Artha Ardhana menyampaikan rasa kagum dan bangganya dengan semangat dari Pertunia Gianyar. Hal ini disampaikan Bupati Gianyar saat menerima pengurus Pertuni dan Panitia Bazzar yang didampingi Dinas Sosial di Ruang Kerjanya (9/4). Dalam kesmepatan itu Bupati juga mengajak kepada Pertuni Gianyar untuk dapat ikut serta mengisi kegiatan peringatan hari jadi kota Gianyar nantinya. Sebagai bagian dari masyarakat Gianyar, Bupati sangat berharap Pertuni Gianyar bisa ikut serta memeriahkan peringatan hari jadi Kota Gianyar ke-239. Terkait dengan pelaksanaan lomba mesatua yang akan digelar Pertuni, Pemkab akan memfasilitasi kegiatan tersebut sehingga dapat berjalan dengan baik. Terobosan dari Pertuni ini tentunya dapat menjadi motivasi bagi organisasi sejenis lainnya untuk terus berkarya dan bersama membangun Kabupaten Gianyar, sebagai bagain dari masyarakat Gianyar yang tak terpisahkan. (Humas Gianyar)