PENDUDUK DAN TENAGA KERJA
1.1 Populasi dan Karakteristik Penduduk
Serangkaian Sensus Penduduk yang telah dilaksanakan tercatat jumlah penduduk Gianyar sebelum Kemerdekaan pada tahun 1930 hanya 164.409 jiwa. Meningkat menjadi 306.129 jiwa pada tahun 1980, 336.738 jiwa tahun 1990 dan menjadi 393.155 jiwa pada tahun 2000.
Hasil supas pada tahun 2005 tercatat 421.067 jiwa terdiri dari laki-laki 214.516 dan perempuan 206.551 jiwa. Sedangkan hasil Sensus Penduduk 2010 mencatat penduduk sebanyak 469.777 jiwa dengan laki-laki ada 237.493 jiwa dan Perempuan sebanyak 232.284 jiwa.
Pertumbuhan penduduk SP-2010 sebesar 1,79 % setelah Supas 2005, periode tahun 1961 - 1971 sebesar 1,58 % menjadi 1,33 % pada tahun 1980 - 1990 , sedangkan tahun 1990-2000 mencapai 1,56%. Hasil Supas 2005 pertumbuhan penduduk Gianyar 1,38 %.
Sex ratio penduduk Gianyar hasil SP-2010 menunjukkan 102,24 artinya bahwa jumlah penduduk laki-laki sudah melebihi penduduk perempuan. Sebaran penduduk antar Desa dan Kecamatan rangenya relatif tinggi, hal ini ditunjukkan oleh tingkat kepadatan, seperti Kecamatan Payangan hanya 542 jiwa per Km2 sedangkan Kecamatan Sukawati sudah mencapai 2.007 jiwa per Km2. Sejalan bertambahnya jumlah penduduk, jumlah Rumah tangga juga bertambah dengan rata-rata banyaknya anggota rumah tangga 4 orang.
1.2 Ketenaga Kerjaan
Gambaran mengenai ketenaga kerjaan di Kabupaten Gianyar berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional menunjukkan jumlah angkatan kerja pada tahun 2011 sebanyak 272.944 orang yang terdiri dari penduduk yang bekerja 267.054 orang dan yang mencari pekerjaan sebanyak 5.890 orang. Penduduk yang bukan merupakan angkatan kerja terdiri dari penduduk yang sekolah sebanyak 24.137 orang, mengurus rumah tangga 43.592 orang dan lainnya 21.545 orang.
Dilihat dari distribusi penduduk yang bekerja menurut sektor, sektor Perdagangan Besar , Eceran dan Rumah Makan menduduki posisi teratas yakni sebasar 32,09%, disusul sektor Industri Pengolahan sebasar 18,21%, lainnya 17,40%, sektor Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, Perikanan sebesar 16,89 % dan yang terendah adalah Jasa Kemasyarakatan yaitu sebesar 15,40%.
PERTANIAN
Kabupaten Gianyar yang terkenal sebagai daerah tujuan wisata dengan dukungan industri pengolahan baik skala besar sedang maupun kecil termasuk sub sektor industri kecil & kerajinan rumah tangga, yang cukup dominan juga merupakan wilayah agraris hal ini ditunjukkan dengan masih eksisnya pesedahan yang ada. Hingga tahun 2010 luas pesedahan sawah di Gianyar mencapai 11.143,9107 hektar dan pesedahan darat mencapai 11.484,4485 hektar.
Dari 14.732 hektar luas sawah di Gianyar, 14.410 hektar atau sekitar 97,81 % berpengairan setengah teknis, 243 hektar atau 1,65 % berpengairan sederhana PU dan 79 hektar sisanya berpengairan tradisional.
1.1. Lahan Pertanian
Luas wilayah Kabupaten Gianyar pada dasarnya tidak mengalami perubahan, akan tetapi kenyataan yang terjadi adalah peralihan penggunaan lahan sebagai konsekwensi dari pesatnya pembangunanan di daerah ini.
Peralihan terjadi dari lahan sawah menjadi lahan kering seperti bangunan tempat tinggal, Art shop / toko, jalan maupun pembangunan prasarana fisik lainnya. Luas keseluruhan bukan tanah sawah 12.389 Ha sebagian besar merupakan lahan pertanian kering yang terdiri dari tegal kebun seluas 11.247 Ha, tanaman kayu-kayuan seluas 1.135 Ha dan tanaman perkebunan 7 Ha.
Kecamatan yang terluas lahan sawahnya adalah Sukawati (2.705 Ha) yang terkecil Tampaksiring (1.337 Ha). Sedangkan Kecamatan yang terluas lahan pertanian tanah keringnya adalah Payangan (3.573 Ha). Yang terkecil Kecamatan Blahbatuh 652 Ha).
1.2. Tanaman Bahan Makanan
Tanaman bahan makanan yang utama dari lahan pertanian yang diusahakan oleh petani adalah padi. Produksi padi sawah di Kabupaten Gianyar tahun 2011 sebesar 186.865,02 ton. Produksi ini mengalami peningkatan sebesar 0.80% dari tahun sebelumnya.
Tanaman lain seperti sayursayuran dan buah-buahan di daerah ini cukup besar peranannya dalam memenuhi konsumsi masyarakat bahkan mampu mengangkat pendapatan petani secara ekonomi. Beragam buah-buahan terdapat di Kabupaten Gianyar yang terebar di masing-masing kecamatan.
1.3. Perkebunan
Luas areal tanaman perkebunan dan luas areal produktif pada tahun 2011 sebagian besar tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada Tabel 5.2.1 terlihat luas areal tanaman tembakau rakyat mengalami peningkatan dari 242 Ha menjadi 283 Ha, demikian pula luas areal produktifnya meningkat dari 242 Ha menjadi 283 Ha. Komoditi kelapa genjah juga mengalami peningkatan luas areal tanam maupun luas areal produktif dibanding tahun sebelumnya. Disisi lain tanaman enau mengalami penurunan luas areal tanam dan luas areal produktif.
1.4. Peternakan
Populasi ternak besar tahun 2011 yang ada di Kabupaten Gianyar yaitu sapi 47.282 ekor. Di Kecamatan Payangan pemelihara ternak sapi terbanyak yaitu 14.710 ekor disusul Tegallalang 12.040 ekor, dan Kecamatan lainya kurang dari tuju ribu ekor.
Populasi ternak kecil yang terbanyak dipelihara adalah babi 131.283 ekor naik 0.47 %. Ternak kecil yang lain yaitu kambing sebanyak 593 ekor.
Populasi unggas tahun 2011 seperti ayam kampung, itik, angsa dan merpati mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan ayam ras baik itu ayam petelur maupun ayam pedaging mengalami penurunan. Kalau dilihat produksi telor secara keseluruhan terjadi peningkatan sebesar 3,28 %. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya produksi telor ayam buras sebesar 162,05 %, sedangkan telor ayam ras dan telor itik mengalami penurunan masing-masing sebesar 0.08% dan 58,79%.
1.5. Perikanan
Produksi perikanan laut tahun 2011 tercatat 655,30 ton meningkat sebesar 49,34 %, dibanding sebelumnya. Pindang yang merupakan proses pengolahan pasca penangkapan produksinya meningkat dari 145,50 ton menjadi 195,80 ton pada tahun 2011. sedangkan produksi udang mengalami peningkatan sebesar 190,2 ton yaitu dari 582,8 ton pada tahun 2010 menjadi 773 ton tahun 2011.
Produksi Ikan air tawar di kolam 1.250,5 ton tahun 2011 meningkat 66,29 persen dimana sebelumnya tahun 2010 produksi sebesar 752 ton. Budidaya ikan di kolam tahun 2011 tersebar di tujuh kecamatan dan produksi terbesar ada di Kecamatan Blahbatuh mencapai 920,2 ton. Produksi terkecil terdapat di Kecamatan Sukawati yang hanya 1,5 ton.
INDUSTRI, PENGGALIAN, LISTRIK DAN AIR MINUM
1.1. Industri pengolahan
Konsep Industri Pengolahan yang digunakan BPS pendekatannya adalah tenaga kerja. Industri dikelompokkan menjadi 4 (empat) yaitu:
- Industri kerajinan rumahtangga tenaga kerjanya 1 – 4 orang
- Industri kecil tenaga kerjanya 5 – 19 orang
- Industri sedang tenaga kerjanya 20 – 99 orang
- Industri besar tenaga kerjanya 100 orang ke atas
Populasi industri besar/ sedang kondisinya sangat labil terutama sub sektor industri kayu (patung). Hal ini disebabkan adanya sistem order (pesanan) sehingga quantitas tenaga kerjanya cenderung berfluktuasi yang cukup tajam. Jumlah industri besar / sedang sampai dengan akhir tahun 2011 ada sebanyak 81 perusahaan. Penyerapan tenaga kerja di sektor industri ini sebanyak 3695 orang.
Berbeda dengan konsep tenaga kerja seperti di atas, dengan pendekatan melalui Modal Usaha dan Investasi tercatat di Dinas Perindustrian, Perdagangan & Koperasi Kabupaten Gianyar jumlah usaha sub sektor industri kecil / kerajinan tahun 2011 sebanyak 22.726 unit usaha dengan tenaga kerja 68.382 orang, sedangkan nilai investasi pada industri kecil mencapai Rp. 2.140 triliun, dengan nilai produksi mencapai lebih dari 3.521 triliun rupiah. Pertumbuhan nilai investasi dan nilai produksi pada industri kecil kerajinan pada tahun 2011 menunjukkan nilai masing-masing 60,38 persen dan 99,86 persen dari pada tahun sebelumnya. Industri Kecil Kerajinan terdiri dari industri pertanian dan hasil hutan, industri logam mesin dan kimia serta industri Aneka dan tekstil.
Industri Penyosohan merupakan pendukung sektor pertanian dalam proses produksi beras keberadaannya sangat diperlukan. Hingga tahun 2011 industri penyosohan ada 193 unit yang semuanya telah memiliki ijin.
1.2. Pertambangan dan Penggalian
Sektor penggalian utamanya Galian C memberikan sumbangan yang sangat kecil bagi perekonomian Gianyar yaitu hanya sebesar 0,41 % tahun 2011. Namun pemerintah daerah Kabupaten Gianyar enggan mengumpulkan data ini karena kegiatan penggalian menyebabkan kerusakan lingkungan yang cukup parah dan mempunyai resiko yang sangat tinggi bagi para pekerjanya. Bahkan kegiatan ini sudah dilarang, namun beberapa pekerja masih saja melakukan kegiatan ini Dalam hal mengantisipasi merambaknya kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan Penggalian, Tim Gabungan baik dari Tim Propinsi maupun Kabupaten belakangan ini semakin mengintensipkan pembinaan langsung ke desa-desa kepada para penambang.
1.3. Listrik dan Air Minum
Berkat terobosan yang tidak henti-hentinya dari Pemerintah Kabupaten Gianyar seluruh Desa dan Kelurahan di Kabupaten Gianyar sudah terjangkau oleh kedua jenis fasilitas yang strategis ini. Bahkan untuk listrik seluruh Dusun sudah menikmatinya.
Total pelanggan listrik pada tahun 2011 adalah 98.844. Data menunjukkan selama lima tahun terakhir pelanggan listrik terus meningkat. Untuk pelayanan kepada pelanggan banyaknya KWH terpakai adalah 232.617.655 KWH. Jenis penggunaan yang terbanyak adalah untuk rumah tempat tinggal ada 132.543.643 KWH berarti hampir sebagian besar yaitu 56,98 %.
Untuk Kelompok Bisnis sebesar 31,84 persen, untuk penerangan jalan 3.93 persen, Pemerintah 3,90 %, Badan Sosial 1,89% dan lainnya 1,46%.
Gambaran produksi dan distribusi Air Minum di Kabupaten Gianyar tahun 2011 menunjukkan dari total produksi 691 liter per detik didistribusikan sebesar 814,94 liter per detik dengan jumlah sambungan 49.100 unit. Penggunaan air minum tahun anggaran 2011 adalah 21.787.662 m³ dengan rincian penggunaan sebagai berikut : rumah tempat tinggal 37,24 persen; usaha (pertokoan, industri dan hotel) 2,47 persen ; Instansi Pemerintah 0,59 persen. Badan-badan sosial seperti rumah sakit, tempat peribadatan menggunakan sekitar 1,16 persen dan pelanggan khusus PDAM Kota Denpasar sebesar 0,04 persen, sedangkan nilai susut/ hilang diperkirakan mencapai 56.97 persen.
PERDAGANGAN
1.1. Populasi Usaha Perdagangan
Kesadaran untuk memenuhi kewajiban dari para pengusaha di Kabupaten Gianyar untuk mengurus surat tanda daftar perusahaan cukup tinggi ini terlihat dari jumlah penerbitan tanda daftar perusahan oleh dinas terkait dari tahun ke tahun terus meningkat hingga tahun 2011 sudah 617 TDP yang diterbitkan.
Sektor Pedagangan, Hotel & Restauran yang mengajukan permohonan tahun 2011 yang telah dikeluarkan izin usahanya 511 buah, sektor Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan, dan Jasa Keuangan terdapat 41 Usaha. Berturut-turut yang terbanyak adalah Perusahaan Perseorangan, selanjutnya PT kemudian CV dan Koperasi.
1.2. Harga- Harga
Observasi pasar untuk memantau perkembangan harga eceran sembilan bahan pokok (sembako) dilakukan setiap minggu, untuk harga-harga komoditi lainnya dan harga perdagangan besar observasinya setiap bulan. Harga komoditi beras giling berfluktuasi dimana pada bulan Januari harganya Rp 8000, kemudian pada bulan Februari sampai Mei turun dan naik lagi pada bulan Juli sampai akhir tahun. Harga ikan asin dan minyak goreng juga berfluktuasi, dimana pada bulan-bulan tertentu harga komoditi tersebut turun seperti ikan asin turun pada bulan Maret, harga minyak goreng turun pada bulan Juli. Harga gula pasir justru tinggi pada awal tahun, bulan April harganya turun dan stabil sampai akhir tahun. Harga kebutuhan non makanan seperti sabun cuci rinso tekstil stabil selama tahun 2011, demikian pula harga bahan bangunan seperti semen gresik masih stabil.
KEUANGAN DAN PERBANKAN
1.1. Keuangan Daerah
Dalam Perencanaan Anggaran dan Belanja Daerah (APBD II) Pemerintah menganut prinsip anggaran berimbang dan dinamis. Prinsip dinamis berarti makin meningkatnya jumlah anggaran dan tabungan pemerintah Daerah hingga mampu semakin mandiri.
Keberhasilan pembangunan ekonomi memberi peluang meningkatnya penerimaan daerah. Penerimaan tersebut selanjutnya dimanfaatkan kembali dalam bentuk pembiayaan pembangunan di berbagai bidang demi kesejahteraan yang semakin baik bagi masyarakat. Tahun terakhir realisasi penerimaan Rutin Kabupaten Gianyar mengalami peningkatan sebesar 6,81 % dari 832,45 milyar rupiah pada tahun 2010 menjadi 889,17 milyar rupiah pada tahun 2011.
Sejak tahun 2005 belanja daerah dibedakan menjadi belanja operasi, belanja modal dan belanja tidak terduga. Tahun 2011 belanja daerah Kabupaten Gianyar mencapai 856,80 miliar rupiah. Belanja operasional menyerap dana belanja terbesar hingga 87,78 % atau sekitar 752,06 miliar rupiah disusul belanja modal menyerap 11,15% sedangkan belanja tak terduga menyerap hanya 0,07 %. Sedangkan transfer ada senilai 18,05 miliar rupiah.
1.2. Perbankan dan Koperasi
Data dari Kantor B.R.I Cabang Gianyar menunjukkan Jumlah simpanan pada akhir tahun 2011 adalah Rp. 157,14 milyar dengan kontribusi menurut jenisnya yaitu Giro 8,91 %. Deposito 24,68 % serta Tabungan 66,41 %. (Tabel 9.2.1 - 9.2.2).
Kredit Investasi Kecil dan Kredit Kerja Permanen Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Gianyar tahun 2011 berjumlah Rp. 456,76 milyar, posisinya menurut sektor ekonomi seperti: Sektor Pertanian 4,14 %; Industri 2,80 %; perdagangan 21,41 %, sektor perhubungan 0 % dan sektor lainnya 71,64. Tabungan SIBAPA dan SIMPEDA di BPD Cabang Gianyar menurut posisi terakhir adalah Rp 1.204,51 milyar.
Perkembangan Koperasi di Gianyar sampai akhir tahun 2011 jumlah Koperasi ada 1.116 buah. Menurut jenis usahanya dapat dibedakan, Pertanian 18 usaha, Industri/Kerajinan ada 24 usaha, serba usaha 804, koperasi pasar ada 2 buah, dan fungsional ada 57 buah. Jumlah anggota koperasi seluruhnya 204.440 orang. Banyaknya KUD di Kabupaten Gianyar 12 buah semuanya sudah mandiri dengan jumlah anggota 28.657 orang.
TRANSPORTASI, KOMUNIKASI DAN PARIWISATA
1.1. Jalan, Jembatan dan Angkutan Darat
Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Pembangunan prasarana umum ini memerlukan pula peningkatan pembangunan jalan yang lebih baik untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang.
Jalan yang telah diaspal sampai akhir tahun 2011 sudah mencapai 555.538 Km. Jumlah jembatan pada tahun 2011 ada 71 buah. Jembatan Propinsi 12 buah, jembatan Kabupaten 35 buah dan jembatan negara 24 buah. Dari seluruh jembatan yang ada di daerah ini, terdapat 1 buah yang rusak ringan, 15 buah dengan kondisi sedang lainnya sebanyak 55 buah (74,46 %) dengan kondisi baik. Jumlah kendaraan wajib uji di Kabupaten Gianyar seluruhnya 7.047 buah, terdiri dari kendaraan umum 1104 buah (15.67 %) dan kendaraan tidak umum 5.943 buah (84.33 %). Jenis kendaraan umum terdiri dari mobil penumpang 947 buah (13,44%), mobil bus 62 buah (0,88 %) dan mikrobus ada 95 buah (1,35 %). Mobil barang tidak umum sebagian besar berupa Pick Up yaitu 4851 buah, Mini Truck 876 buah dan Truck 216 buah. Pada Tabel 8.1.6 menunjukkan pada tahun 2011 mobil angkutan penumpang pedesaan 67 unit, antar kota 55 unit dan angkutan wisata 480 unit.
2.2. Pos dan Telepon
Pembangunan pos dan Telekomunikasi mencakup jangkauan peningkatan jasa telekomunikasi dan informasi, sehingga arus berita dan informasi berjalan lancar. Beberapa usaha telah dilaksanakan untuk memperlancar pelayanan berkenaan dengan semakin meningkatnya permintaan akan jasa pos. Jumlah fasilitas fisik pelayanan PT (Persero) Pos Indonesia di Kabupaten Gianyar pada tahun 2011 adalah sebanyak 32 buah.
Kantor pos utama ada di kota Gianyar sedangkan di kecamatan lainnya dilayani oleh Kantor Pos Pembantu. Surat-surat yang dikirim maupun yang diterima meningkat dibanding tahun sebelumnya. Uang yang dikirim meningkat namun yang diterima menurun.
Banyaknya unit pelayanan Telekomunikasi akhir tahun 2011 berjumlah 25.002 unit satuan sambungan. Jenis unit pelayanan yang tersedia semua ialah Telepon Otomat. Kecamatan Gianyar memiliki fasilitas Telekomunikasi dan kapasitas sentral Kantor Cabang Telekomunikasi terbanyak. disusul Kecamatan Ubud, Sukawati, dan Tampaksiring.
3.3. Perhotelan dan Kepariwisataan
Kepariwisataan diharapkan menjadi sektor andalan yang mampu menggalakkan kegiatan ekonomi, mengkatrol sektor lain yang terkait, membuka lapangan kerja dan pada gilirannya meningkatkan pendapatan masyarakat daerah.
Potensi Kepariwisataan daerah Kabupaten Gianyar adalah obyek wisata berupa keindahan alam dan seni budaya yang bersumber dari agama Hindu. Dari banyaknya obyek Pariwisata, disajikan jumlah kunjungan Wisatawan pada beberapa obyek wisata yang cukup potensial di daerah ini.
Berdasarkan hasil pendataan akhir tahun 2010 banyaknya Hotel/Penginapan di Kabupaten Gianyar 395 buah, diantaranya 13 buah dengan katagori Hotel berbintang, 378 hotel non bintang dan 4 penginapan lainnya.
Dari seluruh akomodasi Hotel/Penginapan tersebut tercatat kapasitas kamarnya adalah 3.746 buah dan tempat tidur 5.006 buah.
Hampir seluruh Hotel/ Penginapan berlokasi di Kecamatan Ubud yaitu 338 buah, di Kecamatan Sukawati 16, Kecamatan Blahbatuh 12, Kecamatan Payangan 9, Kecamatan Tegallalang 8, Kecamatan Gianyar dan Tampaksiring masingmasing 6 buah akomodasi. Tingkat hunian kamar hotel untuk hotel berbintang pada tahun 2011 sebesar 50,25 % dan untuk hotel non bintang sebesar 32,84 %.
PENDAPATAN REGIONAL
Sejak tahun 2004 penghitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Gianyar mengalami penyempurnaan, berupa pengalihan tahun dasar dari 1993 ke tahun dasar 2000. Salah satu pertimbangannya ialah untuk memperoleh informasi yang lebih realistis.
Dalam Tabel 10.1 disajikan nilai absolut PDRB tahun 2011 sebesar 8.118,67 milyar atas dasar harga berlaku. Kontribusi atau besarnya peranan dari masing-masing sektor dalam mewujudkan sendi perekonomian Gianyar digambarkan seperti Tabel 10.3. Berturut-turut dari sektor yang sumbangannya tertinggi adalah : sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 29,24 %, sektor Industri Pengolahan 18,57 %, Jasa 19,22 %, dan Pertanian 16,15 %. Angkutan dan Komunikasi 4,34 %, Bangunan 5,50 %, Persewaan dan Keuangan 5,30 %, Listrik, Gas, & Air minum 1,10 %, kecuali sektor Penggalian berkontribusi kurang dari satu persen.
Laju pertumbuhan PDRB yang menggambarkan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gianyar tahun 2011 adalah 6,76 %. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 0,72 poin, meskipun demikian pertumbuhan ekonomi Gianyar masih lebih baik dari pada pertumbuhan ekonomi Bali.
Nilai absolut PDRB atas dasar harga berlaku dibagi jumlah penduduk pertengahan tahun dalam periode yang sama didapatkan angka pendapatan per Kapita penduduk. Pada tahun 2011 pendapatan per Kapita penduduk Kabupaten Gianyar adalah Rp. 16.931.644,37 atas dasar Harga berlaku. Sedangkan PDRB perkapita atas dasar harga konstan tahun 2000 adalah Rp 7.526.753,93. Dengan laju pertumbuhan penduduk pertengahan tahun sebesar 1,76 % dimana tahun 2011 menunjukkan jumlah penduduk 479.497 jiwa (hasil proyeksi), mewujudkan PDRB perkapita dengan peningkatan 8,74 % atas dasar harga berlaku dan 4,91 % atas dasar harga konstan.
Sumber : BPS Kab. Gianyar