Dalam upaya mendukung lingkungan Gianyar yang bersih dan bebas dari masalah sampah khususnya sampah rumah tangga, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Gianyar, (10/9), menyempatkan diri berkunjung ke TPA Temesi. Kunjungan bertujuan mengetahui cara pemilahan sampah, proses pembuatan kompos dan pengenalan bank sampah.
Rombongan Dharma Wanita dipimpin langsung Ketua DWP Kabupaten Gianyar Ny. Ida Bagus Gaga Adisaputra. Di tempat ini, puluhan ibu Dharma Wanita baik pengurus unit masing-masing SKPD maupun anggota diperkenalkan dan dijelaskan proses penanganan sampah oleh Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Gianyar Wayan Kujus Pawitra.
Wayan Kujus Pawitra dalam kesempatan itu menjelaskan, Penanganan sampah dimulai dari proses pemilahan jenis sampah baik plastik, kertas dan logam. Sampah yang salah satunya bersumber dari rumah tangga inilah yang disetor ke Bank Sampah, ditimbang dan harga disesuaikan jenis sampah. Selanjutnya, akan dicatat dalam sebuah buku tabungan. Nasabah bisa menarik tabungan minimal 3 – 6 bulan sekali.
Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Gianyar telah me-launching Bank Sampah, Jumat (22/8) lalu sebagai pilot project, di TPA Desa Temesi. Sebanyak 8 pengepul siap menampung sampah yang disetorkan nasabah,.
Bank sampah yang bernama “Bank Sampah Mitra Gianyar Bagus” ini bertempat di TPA Temesi dan dikelola oleh Yayasan Pemilahan Sampah Temesi (YPST) dibawah pengawasan DKP.
Ditambahkan, Pada dasarnya manajemen bank sampah mengadopsi prinsip bank pada umumnya. Bedanya pada bank umum yang ditabung adalah uang, sedangkan pada Bank Sampah yang ditabung adalah sampah anorganik yang mempunyai nilai ekonomi yang kemudian ditukar dalam bentuk uang di dalam buku tabungan nasabah.
Ditambahkan, konsep Bank Sampah dalam pelaksanaannya berbasis masyarakat dan penerapannya mulai dari hulu ke hilir. Artinya, masyarakat ikut terlibat dalam upaya pengurangan dan penanganan sampah, minimal mulai dari sampah rumah tangga, sampah pedagang, perkantoran dan sebagainya.
“Banyak nilai positif dari Bank Sampah, selain bernilai ekonomi, lingkungan juga menjadi bersih dan terwujud masyarakat yang sehat,” tambah Kujus Pawitra.
Untuk tahun ini diupayakan ada 2 Bank Sampah, dan target tahun 2015 nanti, setiap kecamatan bekerja sama dengan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) memiliki Bank Sampah sehingga penanganan sampah menyentuh seluruh wilayah dan masyarakat tidak perlu jauh-jauh menyetor sampah yang volumenya mencapai 1500 meter 3 kubik per hari.
Sementara Ny. IB Gaga Adi Saputra mengharapkan, kunjungan dari Dharma Wanita dimaksudkan untuk mengajak kaum ibu-ibu ikut berpartisipasi dan menjadi motivator dalam penanganan sampah khususnya sampah rumah tangga. Selanjutnya menularkan kepada masyarakat pentingnya penanganan sampah dari proses pemilahan dan menjadi nasabah bank sampah.
Dalam kesempatan itu, Nyonya IB Gaga Adi Saputra bersama puluhan pengurus dan anggota DWP mendaftarklan diri sebagai nasabah bank sampah di Temesi. (Humas Gianyar/NGR WW)