Untuk mewujudkan awak kendaraan umum yang bermutu, disiplin dan bertanggungjawab, Pemkab. Gianyar melalui Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi (Dishubinkom) melaksanakan pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT). Kegiatan dilaksanakan di aula Kantor Dishubinkom, dari 25 s/d 27 Juni 2014.
Sebelum pemilihan, dilaksanakan pembinaan kepada 15 awak kendaraan umum dari angkutan desa (Angdes) dan AKDP (Angkutan Kota Dalam Propinsi). Para pembina berasal dari kepolisian, Dishubinkom, PT. Jasa Raharja, dan DPC Organda. Materi pembinaan meliputi tata cara berlalu lintas, laik jalan kendaraan bermotor, pelayanan angkutan umum, hak dan kewajiban jika ikut serta dalam asuransi kesehatan, pengetahuan tentang fungsi dan tugas Organda serta materi lainnya.
Ketua Pelaksana AKUT Dewa Anom Subaga menjelaskan, kriteria pemilihan AKUT meliputi administrasi yakni, jenis SIM yang dimiliki, tingkat pendidikan, pengalaman kerja mengemudikan angkutan umum. Kedua, penilaian akademis dan ketiga, disiplin, kerapian serta kemampuan berpendapat.
Empat (4) orang pemenang nantinya mewakili Kabupaten Gianyar ke tingkat propinsi pada ajang yang sama akhir tahun 2014.
Kepala Dishubinkom, Cokorda Gde Agusnawa saat membuka acara pemilihan AKUT mengatakan, pemilihan AKUT yang dilaksanakan setiap tahun, memiliki arti strategis dalam upaya meningkatkan keselamatan dan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, kegiatan juga untuk mengangkat harkat dan martabat profesi awak kendaraan umum agar sejajar dengan insan pembangunan lainnya.
“Pemenang AKUT ini juga diharapkan memberikan suri tauladan bagi rekan-rekan seprofesinya sesuai dengan predikat tauladan yang disandang sehingga dapat membawa perubahan kinerja yang makin positif,” imbuh Cok. Agusnawa.
Ditambahkan, kegiatan ini penting untuk mengurangi resiko kecelakaan di jalan raya, apalagi awak kendaraan mempunyai tanggung jawab tinggi karena ada penumpang. Data Kepolisian Resort Gianyar menunjukkan, angka kecelakaan yang terjadi di wilayah Gianyar sepanjang tahun 2013, korban meninggal sebanyak 75 orang atau rata-rata 0,20 orang/hari, dimana 60,00% diakibatkan oleh faktor manusia. (Humas Gianyar/NGR WW)