26 September 2014

Dalam Waktu Dekat, Gianyar Miliki Mesin Tenun Ikat Modern

Industri kerajinan tenun ikat (Endek) merupakan industry kerajinan potensial Kabupaten Gianyar yang pernah menjadi primadona di tahun 80an. Namun seiring perkembangan jaman, industry ini menjadi menurun akibat dari masuknya produk tekstil dari luar daerah lain yang harganya jauh lebih murah dengan corak yang hampir mirip. Meski dari segi kualitas, produk – produk tekstil tersebut jauh di bawah produksi Endek Kabupaten Gianyar. Selisih harga tersebut disebabkan karena para perajin masih menggunakan peralatan tradisional sehingga menaikkan biaya produksi dan proses yang lama.

Melihat kondisi tersebut, Pemkab. Gianyar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan mengajukan proposal ke Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian RI untuk mendapatkan bantuan mesin/peralatan benang pra produksi guna membantu menekan biaya produksi para perajin tersebut sehingga mampu bersaing di pasaran. Bantuan peralatan yang diperkirakan terealisasi November mendatang ini berupa, Steam Boiler (Mesin Uap), Yarn Dyeing Machine (Mesin Pencelup Benang), Soft Winder (Mesin penggulung benang untuk dipindahkan ke Cones untuk proses pencelupan pewarna), Rewinder/Hard Winder (mesin penggulung benang setelah pencelupan pewarna), Mesin Kelos, Hydro Extractor (mesin pengering benang) serta peralatan pendukung lainnya.

“Modernisasi mesin dan peralatan produksi terutama dalam pengolahan benang pra produksi itu sangat diperlukan. Hal ini berdampak pada kecepatan produksi dan kualitas produk yang dihasilkan,” terang Suamba ditemui di ruang kerjanya, (25/9).

Suamba menambahkan, selain untuk membantu para perajin tenun ikat di Kabupaten Gianyar dalam meningkatkan hasil produksinya, langkah ini dalam rangka menyiapkan para perajin dalam mendukung pelaksanaan program penggunaan kain endek khas Gianyar anak sekolah tingkat SD, SMP dan SMA/SMK pada 2015 nanti. Langkah ini juga diambil dalam upaya untuk membangkitkan lagi industri kerajinan Endek di Kabupaten Gianyar yang pernah menjadi primadona di tahun 80an. Dengan semakin berkembangnya industri kerajinan Endek tentu akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat, khususnya para perajin. Sementara,  saat ini jumlah unit usaha perajin/pengusaha Endek yang ada di Kabupaten Gianyar sebanyak 43 unit dengan tenaga kerja mencapai 557 orang. Sedangkan, banyaknya Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yang dimiliki berjumlah 1005 unit.  Bantuan mesin/peralatan benang pra produksi  ini nantinya akan dimanfaatkan oleh seluruh perajin tenun di Kabupaten Gianyar  yang pengelolaannya akan diserahkan kepada ASPERGI.

Ketua ASPERGI yang juga pemilik Perusahaan Tenun Putri Bali, Pande Ketut Sutara mengatakan, sangat menyambut baik upaya Pemkab. Gianyar dalam mendukung perkembangan industry tekstil di Kabupaten Gianyar. Dengan adanya bantuan mesin/peralatan benang pra produksi ini nantinya akan mempercepat proses produksi dan menekan biaya produksi. Dengan adanya bantuan mesin ini, para perajin tidak lagi melakukan proses pencelupan secara tradisional dengan proses yang lama. Karena mesin ini juga dilengkapi dengan pengeringan, sehingga setelah proses pencelupan, proses pengeringan bisa langsung dilakukan.

“Biasanya mulai dari proses pencelupan hingga pengeringan yang memakan waktu lama biaya yang tinggi karena dikerjakan secara tradisional dan tergantung cuaca. Dengan adanya bantuan ini, proses tersebut bisa dipercepat,”terang  Pande Ketut Sutara.

Pande Ketut Sutara menambahkan, bantuan mesin/peralatan benang pra produksi ini akan dimanfaatkan oleh 43 perusahaan yanga ada di Kabupaten Gianyar. Sementara untuk biaya produksinya nanti akan disiapkan oleh ASPERGI dengan didukung oleh perolehan jasa pelayanan yang didapat dari pengoperasian mesin/peralatan tersebut. (Humas Gianyar/SET)

Tentang


Pemerintah Kabupaten Gianyar, Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Kontak Kami


info@gianyarkab.go.id

Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .