16 October 2017

Celuk Jewelry Festival Gelar Seminar Strategi Pemasaran Online UKM

Serangkaian kegiatan Celuk Jewelry Festival, panitia mengadakan seminar yang bertajuk strategi pemasaran online untuk usaha kecil menengah (UKM). Dengan menghadirkan pembicara dari PT. Generasi Digital International (GDI Lab) yang bekerjasama dengan kementrian koperasi  Billy Boen, anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka dan I Wayan Dipta di wantilan pura desa Celuk, (13/10).

Kepala Desa Celuk, Wayan Mudiana dalam sambutannya mengatakan bahwa seminar ini memiliki dimensi yang strategis dalam pembangunan kedepan. Pembangunan Desa Celuk merupakan pelaksanaan perubahan untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih sejahtera. Tantangan dalam persaingan perdagangan kedepan merupakan suatu hal yang sangat kompleks, sehingga perlu adanya peningkatan pengetahuan dan kemampuan dalam ilmu pengetahuan untuk menghadapi tantangan dan perubahan yang terjadi pada saat ini. Ia juga berharap seminar ini dapat menghasilkan gagasan atau ide-ide untuk meningkatkan daya saing suatu produk khususnya kerajinan perak dan emas.

Seminar yang juga dihadiri ketua Dekranasda Provinsi Bali dan Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar yang sekaligus menjadi ketua tim penggerak PKK Kabupaten Gianyar Ny.Surya Adnyani Mahayastra dan para pengusaha mengambil tema Strategi Pemasaran Online untuk Usaha Kecil Menengah (UKM). Acara yang dipandu oleh Ketut Witarka Yudiarta berlangsung sangat interaktif. Wayan Dipta dalam pemaparannya menyampaikan bahwa dunia maya merupakan wadah yang paling kompeten untuk memasarkan/mempromosikan UKM. Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk menggunakan smart phone dan teknologi secara positif dengan melakukan UKM. Ada beberapa tantangan yang sedang dihadapi oleh pengerajin dan pelaku UKM di Indonesia seperti daya saing, mengingat produktivitas UKM di Indonesia masih ketinggalan dari Singapura, Malaysia, dan Thailand. Hal itu disebabkan oleh pemanfaatan teknologi yang masih rendah sehingga kita belum mampu melayani permintaan dengan kuantitas banyak dengan kualitas yang sama. Padahal inovasi dan kemampuan kreativitas anak bangsa sangat potensial untuk bersaing di kanca internasional. Tantangan kedua dari UKM kita adalah masalah pembiayaan, tantangan ketiga adalah cara pengenalan produk ke dunia internasional yang masih perlu ditingkatkan. Wayan dipta juga mengajak seluruh pelaku UKM untuk memanfaatkan dunia maya serta meningkatkan daya saing dan produktivitas usaha mengingat pangsa pasar produk makanan dan kerajinan karya anak bangsa  sangat tinggi di luar negeri.

 

Pimpinan PT.Generasi Digital International (GDI Lab) yang bekerjasama dengan kementrian koperasi  Billy Boen, mengatakan bahwa “Sayang banget jika tidak menggunakan media sosial untuk mempromosikan dan menjual hasil karya kita," ujarnya. Dalam memanfaatkan media sosial sebagai alat promosi ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, pertama kita harus mengetahui siapa dan bagaimana karakter follower dan audiens kita. Kedua harus mendengar saran dan masukan serta kekurangan kita sebagai acuan berubah kearah yang lebih baik, dan harus konsisten dengan postingan. 

Billy Boen juga menyarankan agar memanfaatkan media sosial seperti facebook, instagram, dan twitter dengan cara yang baik dan benar mengingat cara promosi yang baik pada setiap media sosial berbeda. Jangan terlalu kaku dalam komunikasi di media sosial dan sebaiknya meng-upload video untuk promosi karena video lebih baik daripada gambar dan gambar lebih baik dari tulisan.

Anggota komisi VI DPR RI yang membidangi Perdagangan Perindustrian Koperasi UMKM dan BUMN Rieke Diah Pitaloka yang juga menjadi duta Kabupaten Gianyar juga ingin mempatenkan pola kerajinan emas dan perak yang ada di Desa Celuk. Ia juga ingin membuat suatu Perda di Kabupaten Gianyar yang menentukan jumlah upah minimum yang diterima para seniman. Ia juga menghimbau agar karya cipta anak bangsa tidak diambil oleh orang. “Kita tidak anti asing tapi kita harus memproteksi apa yang menjadi karya anak bangsa kita sendiri," terangnya. Dyah Pitaloka juga mengajak pengerajinan silver di Celuk, masyarakat Celuk dan Pemerintah Kabupaten Gianyar saling bahu membahu untuk berjuang agar silver Celuk dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat Celuk.

Kadis Perindag Kabupaten Gianyar I Wayan Suamba menyampaikan permasalahan perajin perak Celuk adalah bahan baku, desain, teknologi, SDM, pemasaran dan promosi, modal, dan regulasi. Ia juga berharap komunitas mau terbuka kepada Disperindag sehingga database yang akan disampaikan dapat terproteksi semuanya. Karena goal dari Pemkab Gianyar dan komunitas perajin perak Celuk adalah mewujudkan hak kekayaan intelektual perajin perak di Celuk yaitu Irigasi Geografis (IG) mengingat usaha yang memiliki IG di Bali hanya Kopi Luwak di Kintamani. Perajin perak Celuk, I Made Kita juga menambahkan bahwa masyarakat Celuk ingin menjadikan Desa Celuk sebagai pusat produksi kerajinan perak. Ia juga meminta agar setiap wisatawan yang datang ke Bali khususnya ke Desa Celuk agar diajak ke perajin langsung bukan ke perusahaan besar karena hal ini akan dapat membantu meningkatkan penjualan dan pendapatan perajin itu sendiri. (Humasgianyar)

Tentang


Pemerintah Kabupaten Gianyar, Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Kontak Kami


info@gianyarkab.go.id

Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .