Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) oleh sebagian kalangan masih dianggap sebagai sebuah pertandingan untuk menentukan menang dan kalah. Pilkada merupakan proses pemilihan untuk menentukan kepala daerah terpilih dan belum terpilih untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat lima tahun kedepan.
Hal ini disampaikan Bupati Gianyar, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati saat memberikan sambutan pada acara resepsi peringatan hari jadi Kota Gianyar ke-241 di Balai Budaya Gianyar (19/4).
Dihadapan para udangan, yang berasal dari tokoh parpol, puri, seniman, birokrasi dan tokoh masyarakat menumbuhkan sikap sebagai keluarga besar gianyar.
Pelaksanaan hari jadi diharapkan menjadi ajang evaluasi terhadap pembangunan Gianyar dari sejak berdiri hingga memasuki usia ke-241. Sejarah telah mencatat Gianyar telah melahirkan tokoh-tokoh besar yang mengharumkan nama Gianyar pada masanya. Mpu Kuturan telah mampu memparsatukan sekte-sekte yang ada di bali, Kebo Iwa telah mengorbakan jiwa dan raga demi persatuan nusantara.
Bupati Gianyar menambhakan pada tahun 2012, akan berlangsung pelaksanaan pilkada Bupati dan Wakil Bupati Gianyar. Seluruh komponen diharapkan menjaga kedamaian dan ketentraman. Jangan sampai suasana Gianyar yang telah terjaga sangat kondusif selama ini menjadi terganggu.
“Mari kita jaga gianyar dengan penuh kekeluargaan dan berpikir apa yang telah kita sumbangkan untuk Kabupaten Gianyar yang kita cintai”
Selapas memberikan sambutan, Bupati Cok Ace meneriakkan lima kali “dirgahayu kota gianyar” yang dijawab dengan “damai” oleh seluruh undangan hadir.
Dalam acara resepsi dilaksanakan penyerahan Penghargaan Seni Wija Kusuma Kabupaten Gianyar Tahun 2012 kepada 13 seniman Gianyar. Adapun peraih penghargaan Seni sastra, I Pande Made Linggih Darmawan (Tegalalang), I Made Suparta, Ama.Pd (Gianyar), Ida Bagus Nyoman Raka (Blahbatuh), I Gusti Agung Putu Kompiang (Blahbatuh). Sedang untuk Seni Topeng diraih oleh, I Wayan Windia (Tampaksiring), A.A.G. Raka Ambara (Tampaksiring), A.A.G Rai (Sukawati). Sementara untuk seni lukis diraih oleh I Gusti Made Kwanji (Ubud), dan I Ketut Bawa, S.Pd dari (Ubud). Untuk seni Tabuh diraih oleh I Wayan Tagel (Gianyar), I Dewa Putu Raka (Payangan), dan untuk seni pedalangan diraih oleh I Wayan Suwija (Sukawati), dan seni tari klasik diraih oleh I Made Jani (Tegalalang).
Dalam acara tersebut diserahkan juga penghargaan kepada seniman pembauat patung gianyar, I Wayan Winten dan Pelukis , I Made Kedol Subrata. Dalam kesmepatan itu juga diserahkan penghargaan kepada para pemenang lomba serangkian hari jadi kota gianyar ke 241 oleh Bupati Gianyar, Ketua DPRD, Wakil Bupati Gianyar, dan Wakil Bupati Gianyar. (Humas Gianyar)