10 August 2015

Bupati Agung Bharata Tutup Kegiatan BIFS 2015

Setelah seminggu melaksanakan penelitian tentang pengelolaan subak di Kabupaten Gianyar, kegiatan mahasiswa dari empat negara yang tergabung dalam  Bali Internship Field School (BIFS) 2015 resmi ditutup. Kegiatan ditutup oleh Bupati Gianyar, A. A. Gde Agung Bharata di Ruang Sidang Utama Kantor Bupati Gianyar, (7/8).

Ketua Badan Pelestarian Pusaka Indonesia Catrini Pratihari mengatakan, pelaksanaan penelitian selama seminggu ini telah mendapatkan pengalaman yang luar bisa serta memberikan kenangan tersendiri untuk peserta BIFS 2015. Dikatakannya, terdapat beberapa point dalam proses penelitian yang cukup singkat ini. Diantaranya, dilihat dari kacamata sosial kultur, khususnya yang terkait dengan unsur – unsur kebudayaan yakni berkaitan dengan knowledge system, religi dan ekonomi sistem. Satu masukan yang diberikan dari hasil sekolah lapangan ini, adalah perlu adanya semacam organisasi formal yang menaungi seluruh subak. Dalam artian, seluruh krama subak dibekali dengan pengetahuan dan wawasan yang sama dalam bidang pertanian. Disamping perlu koordinasi yang intensif diantara seluruh pemangku kepentingan. 

Ditambahkan Catrini Pratihari, saat ini berbagai macam permasalahan dihadapi Subak baik internal maupun eksternal seperti perubahan gaya hidup, gangguan pendapatan dan serta pengalihan lahan pertanian. Hal ini merupakan sebuah alarm dini untuk menyikapi perubahan yang secara sadar maupun tidak sadar, langsung tidak langsung memang terjadi dan merupakan bagian proses dinamika kehidupan.

“Perlu ada sistem edukasi yang baik secara formal maupun informal. Keunggulan budaya yang dimiliki juga bisa menjadi modal yang seharusnya dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya oleh masyarakat lokal,” terang Catrini Pratihari

Bupati Gianyar, A. A. Gde Agung Bharata mengatakan, sangat mengapresiasi terlaksananya kegiatan BIFS di Kabupaten Gianyar. Kegiatan ini juga merupakan bukti nyata dan bentuk komitmen bersama untuk menjaga dan melestarikan keberadaan subak sebagai budaya yang adi luhung. Selain itu merupakan komitmen untuk mewujudkan Gianyar Soul of Bali. Berbagai macam kendala yang dihadapi dalam upaya pengembangan dan pelestarian subak di Kabupaten Gianyar seperti tingginya alih fungsi lahan dan semakin menurunnya minat generasi muda untuk terjun di bidang pertanian. Hal ini menjadi kekhawatiran bersama terlebih pertanian menjadi cikal bakal lahirnya seni dan budaya di Bali. Dalam upaya mengatasinya beberapa langkah telah dilakukan oleh Pemkab. Gianyar antara lain, dari sisi penetapan aturan, pelaksanaan program serta kebijakan sehingga melibatkan seluruh komponen terkait.

“Masukan dan saran dari semua pihak sangat kita butuhkan untuk menjaga dan melestarikan keberadaan subak,” terang Agung Bharata. (Humas Gianyar/Set)

Tentang


Pemerintah Kabupaten Gianyar, Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Kontak Kami


info@gianyarkab.go.id

Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .