Peringatan Hari Jadi Kota Gianyar bukanlah prosesi seremonial semata, tetapi momentum instrospeksi dan evaluasi apa yang sudah dicapai serta proyeksi pencapaian yang harus diwujudkan masa mendatang. Sementara secara historis, peringatan mengenang sejarah kelahiran kota menjadi penguat ikatan emosional masyarakat untuk selanjutnya memperdalam rasa bangga sebagai masyarakat Gianyar.
Demikian dikatakan Wakil Bupati Gianyar Made Mahayastra membacakan sambutan Pelaksana Harian Gubernur Bali Drs I Ketut Sudikerta, saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Jadi ke-243 Kota Gianyar, di lapangan Astina Raya, Gianyar, (19/4).
Peringatan diharapkan sebagai energy positif yang mampu mendorong performa dan kinerja terbaik segenap komponen dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, pemberian pelayanan, keamanan, ketertiban dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Hari Jadi Kota Gianyar yang bertema ‘Gianyar yang Harmonis, Demokratis dan Berbudaya, mengandung makna yang strategis dalam menghadapi tantangan global untuk mampu mengakomodasikan perubahan secara demokratis dan konstitusional serta mengandung sebuah spirit besar mengaktualisasikan nilai-nilai kebersamaan dan mewujudkan keharmonisan hidup dalam segala aspeknya.
Tema ini juga mengingatkan seluruh masyarakat Gianyar yang sudah majemuk bahwa keharmonisan hidup adalah prasyarat suksesnya pelaksanaan pembangunan daerah. Filosofi hidup menyama braya bersama nilai-nilai kearifan lokal lainnya harus tetap menjadi landasan hidup masyarakat sekaligus pijakan untuk menunjukkan jati diri sebagai masyarakat Bali ditengah derasnya invansi nilai-nilai budaya modern.
Apel peringatan yang berlangsung tertib dan lancar dimulai pukul 08.00 wita, diikuti seluruh pimpinan dan staf SKPD di lingkungan Pemkab Gianyar, DPRD, TNI/Polri, organisasi pemuda, veteran, ormas, pelajar, dan tokoh masyarakat serta undangan lainnya. Upacara diawali dengan pembacaan sejarah Kota Gianyar oleh asisten Administrasi, Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Cokorda Rai Widiarsa P. Selanjutnya pemeriksaan barisan peserta upacara oleh inspekstur upacara. Usai apel, acara tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Kerta Kertya Mandala.
Malam puncak peringatan dilaksanakan penyerahan piagam penghargaan Wija Kusuma kepada para seniman yang telah berkarya dan mengharumkan nama Gianyar, dirangkai launching blueprint ‘Revitalisasi Gianyar Menuju Kabupaten Unggulan dalam Bidang Seni Budaya, di Balai Budaya Gianyar. Lanjut peluncuran kembang api dan pementasan sendratari kolosal ‘Wijaya Kusuma Amerta’ dari Sanggar Paripurna Bona.
Seperti diketahui, serangkaian Hari jadi Kota Gianyar tahun 2014, dimeriahkan berbagai kegiatan diantaranya, tuurnament futsal, lomba Keterampilan Baris Berbaris (LKBB), tenis lapangan, lomba anjing sehat, lomba marching band, lomba burung berkicau, lomba penjor, kunjungan ke rumah seniman tua, pameran usaha kecil, lomba babi guling dan lawar, lomba sate lilit ikan dalam upaya pemecahan rekor MURI, pentas seni dan budaya, dan terakhir mendatangkan grup band papan atas nasional Noah yang manggung Sabtu (26/4) malam. (Humas Gianyar/NGR WW)