Bunda Paud Kabupaten Gianyar berbagi melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan sarana penunjang pembelajaran kepada anak inklusi guna meningkatkan mutu pendidikan usia dini dengan pemenuhan layanan esensial holistik integratif di TK Piveri Gianyar, Kamis (4/9) pagi.
Bunda Paud Gianyar yang diwakili oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, Wayan Mawa menyampaikan, pendidikan anak usia dini atau Paud bukan hanya sekedar tempat bermain, melainkan pondasi utama bagi tumbuh kembang anak secara menyeluruh. Anak-anak yang sehat, cerdas, dan berkarakter baik di masa depan adalah hasil dari pendidikan yang bermutu sejak dini. “Ini mengapa kita terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini di Kabupaten Gianyar,” ujarnya.
Dilanjutkan Wayan Mawa menjelaskankan bahwa layanan holistik integratif berarti melihat anak secara utuh, bukan hanya dari sisi akademis, tetapi juga kesehatan, gizi, dan perlindungan. Melalui program tersebut maka Kabupaten Gianyar fokus dua hal utama yaitu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan Pemberian Sarana Penunjang Pembelajaran kepada Anak Inklusi.
PMT yang diberikan bukan sekedar cemilan, melainkan asupan gizi yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak. Anak yang cukup gizi akan lebih fokus dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Terkait, anak-anak inklusi memiliki kebutuhan unik diberikan sarana penunjang yang sesuai agar bisa belajar dan berinteraksi dengan optimal. Pemberian sarana penunjang seperti tas sekolah, tumbler dan lainnya merupakan wujud nyata komitmen untuk memberikan perhatian yang sama.
“Dengan kolaborasi antara pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat, saya yakin kita dapat mencapai tujuan mulia ini. Mari kita jadikan program ini sebagai langkah awal yang berkelanjutan untuk menciptakan generasi emas yang sehat, cerdas, dan berkarakter kuat,” tegasnya.
Kepala TK Piveri Ni Wayan Hendrawati menyampaikan, ucapan terimakasih dan perhatiannya pemerintah terlebih pada anak didik spesial yang bersekolah di TK Piveri, yang memerlukan penanganan dan perhatian khusus. Disini, membuka 3 layanan yang menyasar anak usia 2-6 tahun. TK dengan jumlah 107 anak terdiri dari kelompok usia 4-5 tahun, TK A sebanyak 3 kelas dengan kelompok usia 5-6 tahun, TK B sebanyak 3 kelas, Kelompok bermain dengan jumlah anak 21 anak terdiri dari KB A usia 2-3 tahun, dan KB B usia 3-4 tahun masing-masing satu kelas.
Selain itu, ada 40 anak TK dari 107 anak, 4 anak dari 21 anak KB yang berkebutuhan khusus yng terdiri dari disabilitas mental, disabilitas intelektual, dan disabilitas fisik. “Terimakasih atas peran pemerintah yang terus memfasilitasi kami selaku pendidik untuk terus meningkatkan kapasitas dalam penanganan anak berkebutuhan khusus untuk melaksanakan diklat/seminar baik di tingkat Kabupaten, Provinsi, maupun Pusat,” terangnya.